Minggu, 03 April 2022

ARSITEKTUR BYZANTIUM SETELAH ARSITEKTUR ROMAWI

 ARSITEKTUR BYZANTIUM

Seni Arsitektur Byzantium (atau Bizantium) adalah jenis Seni Arsitektur yang berasal dari Kekaisaran Byzantium yang berkembang pada Periode Abad Pertengahan di Dataran Eropa Kuno. Seni Arsitektur Byzantium merupakan kelanjutan dan bagian dari perjalanan Arsitektur Romawi.

Seni Arsitektur Byzantium merupakan simbol kekayaan Seni Arsitektur Bangsa Romawi Kuno yang sebagian besar masyarakatnya telah menganut Agama Kristen/Katolik dan membangun sebuah Kekaisaran Byzantium yang masyhur di Konstantinopel.

 

Sejarah Seni Arsitektur Byzantium

Periode Perkembangan Seni Arsitektur Byzantium berkisar pada rentang waktu 395 – 1100 Masehi. Periode Byzantium adalah periode kekuasaan Romawi yang mulai runtuh di Semenanjung Italia dan berpindah kekuasaan ke Eropa Timur. Keputusan Konstantinus Agung yang ingin menguasai dataran Eropa dan Asia, telah membuat keputusan untuk memindahkan pusat pemerintahan Romawi Kuno dari kota Nikomedia. Pusat Pemerintahan Romawi kemudian berpindah  ke Eropa Timur dan dipusatkan ke Kota Byzantium (sebelum disebut Kota Konstantinopel), sehingga disebut Kekaisaran Byzantium

Kota Konstantinopel

Ketika Kekaisaran Byzantium beralih dipimpin oleh Justinianus Agung, perubahan gaya dan Seni Arsitektur yang dulunya terpengaruh dari budaya Yunani Kuno dan Romawi Kuno dan telah berkembang dengan gaya dan karakteristik yang baru, menjadi sebuah ciri khas Seni Arsitektur Byzantium. Walau bentuk bangunannya masih memiliki kecenderungan dengan Gaya Arsitektur Kristen Awal, namun Seni Arsitektur Byzantium merupakan konsep pembaharuan Arsitektur menuju modernisasi di kawasan Eropa yang diperkenalkan melalui budaya Kekaisaran Byzantium. Seni Arsitektur Byzantium inilah yang kelak mempengaruhi Seni Arsitektur di kawasan Mediterania antara Eropa hingga Asia Barat Daya, serta menginpirasi perkembangan Seni Arsitektur Renainsans dan Seni Arsitektur Islam Utsmaniyah setelah mengalami keruntuhannya di tahun 1453.

 

Ciri Khas Arsitektur Byzantium

Seni Arsitektur Byzantium adalah sebuah simbiosis dari beragam kebudayaan dan perpaduan dari Seni Arsitektur Barat (Eropa) dan Seni Arsitektur Timur (Asia) yang berpadu dengan kebudayaan Mediterania Kuno. Seni Arsitektur Byzantium Awal tidak memiliki bentuk yang berbeda dengan Seni Arsitektur Romawi Kuno baik secara gaya maupun struktural. Namun karena terjadi perkembangan Teknologi Pembangunan, Perubahan Politik Geografis, Pandangan Filosofi Keagamaan dan Pergeseran Gaya, Seni Arsitektur Byzantium berevolusi secara bertahap. Perubahan paling mencolok adalah ditemukan dan penggunaan Atap berbentuk Kubah (Dome) yang terinspirasi dari Bangsa Sassanaid dari Timur.

Struktur dan Detail Hagia Sophia

Terobosan dan perubahan dari Teknologi bangunan pada Seni Arsitektur Byzantium antara lain berupa; Kompleksitas geometrik bangunan semakin meningkat, penggunaan batu bata olahan dan plesteran mortar pada dinding bangunan, mengedepankan dekorasi untuk publik, tatanan interior yang lebih bebas dan beragam, penggunaan mosaik yang menggantikan ukiran pada dinding, dan jendela dengan sekat kaca yang dapat melanjutkan cahaya dari luar kedalam ruangan.

Interior Hagia Sophia

Beberapa ciri khas dan karakterisitik bentuk dari Bangunan-bangunan yang menerapkan Seni Arsitektur Byzantium antara lain adalah;

  1. Denah berbentuk Basilika, Salib, Persegi Panjang atau Polygon.
  2. Atap berbentuk Kubah dengan tipe ½ lingkaran sangat ditonjolkan yang diletakkan diatas bukaan denah berbentuk persegi panjang. Strukturnya berupa kubah-kubah kecil yang mengelilingi Kubah Utama yang berdiameter lebih besar.
  3. Struktur atap berbentuk kubah berdiameter besar dan ditutup dengan lapisan Timah.
  4. Bahan bangunan utama adalah batu bata cetak dan beton batuan kapur.
  5. Struktur dinding berupa susunan bata, disusun dengan pola dekoratif dan dilapisi dengan plesteran mortar.
  6. Eksterior bangunan terlihat cukup sederhana, datar dengan jendela yang kecil dan berteralis.
  7. Interior bangunan dipernuhi dengan dekorasi dan lukisan mosaik dengan beragam warna. Mosaik tersebut ditemukan menghiasi dinding, langit-langit kubah dan langit-langit lainnya yang didominasi dengan warna biru dan emas. Gambar Mosaik biasanya memvisualkan cerita dari Kisah Kitab Injil ataupun kisah Epos Kepahlawanan Romawi.
  8. Kolom-kolom konstruktif dengan kepala tiang (Capital) bergaya Corintia
  9. Kolom atau Pilar bangunan memiliki banyak dekorasi ornamen dengan teknik ukiran seni relief yang berciri khas Kekaisaran Romawi Timur. Kolom Byzantium merupakan ciri khas yang membedakan dengan Seni Arsitektur Romawi Klasik.
  10. Ditemukan banyak Lengkungan pada Pintu Ruangan maupun Dekorasi antar Pilar atau Kolom.

 

Contoh Karya Seni Arsitektur Byzantium

Sebagian besar bangunan bergaya Arsitektur Byzantium hasil warisan dari Kekaisaran Konstantinopel adalah berupa bangunan suci keagamaan dan Gedung Aula Umum. Sementara itu bangunan-bangunan sekuler Kekaisaran Byzantium telah runtuh dan menyisakan puing-puing. Berikut ini adalah beberapa contoh bangunan yang tersisa dari Kekaisaran Byzantium dengan corak Seni Arsitektur Byzantium.

1. Hagia Sophia

Hagia Sophia adalah sebuah bangunan Gereja bercorak Arsitektur Byzantium yang dibangun pada masa pemerintahan Justinianus Agung pada kisaran tahun 558 Masehi. Bangunan ini adalah sebuah Masterpiece Seni Arsitektur Byzantium yang paling terkenal di Dunia, yang merupakan bangunan paling besar dan megah di Konstantinopel selama masa Kekaisaran Byzantium. Hagia Sophia dirancang dan didesain oleh Arsitek terkenal saat itu bernama Anthemios dan Isidorus. Saat ini Hagia Sophia telah dialihfungsikan menjadi bangunan Masjid dan dibuka sebagai pusat kebudayaan dan sejarah untuk Negara Turki. 

Hagia Sophia

2. Hagia Irene

Hagia Irene adalah bangunan Gereja Orthodoks Timur yang terletak di Istanbul. Gereja ini adalah bangunan keagamaan pertama yang dibangun oleh Kekaisaran Byzantium pada tahun 337 Masehi sebelum dibangun Hagia Sophia. Saat ini Hagia Irene masih berstatus sebagai Gereja yang dijaga oleh Negara Turki.

Hagia Irene

3. Gereja St. George Sofia

Gereja Santo George adalah sebuah Gereja Kuno yang terletak di Sofia, Bulgaria. Gereja ini dibangun Pemerintahan Romawi Kuno dipugar kembali saat Kekaisaran Byzantium berkuasa. Bentuk bangunan bercorak Seni Arsitektur Kristen Awal dan dipadukan dengan gaya Arsitektur Byzantium.

Gereja St. George Sofia

4. The Throne Hall of Dongola

The Throne Hall of Dongola adalah sebuah Bangunan Masjid di Dongola, Sudan. Bangunan ini dibuat pada abad ke-9 dan terinspirasi dari Seni Arsitektur Byzantium. The Throne Hall of Dongola saat ini menjadi sebuah situs sejarah yang mengungkapkan kedekatan budaya Sudan dengan Kekaisaran Byzantium saat itu.

The Throne Hall of Dongola

5. Forum Constantinous

Forum Constantinous adalah gedung Aula Forum terbesar yang berada di Konstantinopel. Aula ini berfungsi sebagai kegiatan umum seperti perayaan kerajaan, forum terbuka, bazar rakyat, dan lain-lain.

Forum Constantinous

6. Masjid Zeyrek

Forum Constantinous adalah Masjid yang terletak di Istanbul, Turki. Masjid yang dibangun pada abad ke-12 ini merupakan salah satu masjid tertua yang mengaplikasikan seni Arsitektur Byzantium pada bangunannya dan dianggap sebagai salah satu warisan UNESCO.

Masjid Zeyrek


Tokoh-tokoh Arsitektur Byzantium

Anthemios of Tralles
Selama Pemerintahan Kekaisaran Byzantium pada periode Abad Pertengahan di Eropa, banyak memperkenalkan beberapa Arsitek yang membantu beberapa pembangunan bangunan-bangunan bercorak Arsitektur Byzantum. Perkembangan Keseniang Byzantium dipopulerkan oleh Justinanus Agung. Sementara Tokoh-tokoh Arsitek Byzantium yang hidup dan berkarya pada masa Kekaisaran Byzantium antara lain adalah; Anthemios dan TrallesIsidorus dari MiletusPhilo dari YunaniEpigenesLeontius, dan lain-lain. Mereka memiliki pemikiran dan karya Seni Arsitektur yang mashyur dan dikenang hingga saat ini.